Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014
Gambar
Senin, 24 november 2014 program studi antropologi mengadakan bedah buku karya Emile Leudshuis dengan judul “Panduan Jelajah Kota-Kota Pusaka di Indonesia” dengan pembicara bapak A. Faidlal Rahman SE.Par.M.Sc (Kaprodi pariwisata vokasi) dan ibu Edlin Dahniar Alfath M.A. Acara bedah buku tersebut dimulai pukul 09:45. Pada awal acara, kursi yang telah disediakan panitia belum terisi penuh. Namun, pertengahan acara semua kursi sudah terisi penuh. Bahkan ada juga yang ikut menyaksikan bedah buku meskipun di luar ruangan. Hal ini menunjukkan antusiasme mahasiswa dalam mengikuti acara tersebut. Acara bedah buku tersebut diawali dengan pemaparan ibu Edlin tentang buku tersebut dalam konteks sejarah dilanjutkan dengan pemaparan bapak Faidlal yang membahasnya dalam kacamata pariwisata. Jadi buku “Panduan Jelajah Kota-Kota Pusaka di Indonesia” tidak hanya membahas tentang bagaimana menjelajah kota agar tidak tersesat akan tetapi, buku tersebut juga memaparkan tentang sejarah kota pusaka di
Kegiatan layar tancap ini merupakan salah satu agendaHimantarayang dilaksanakan pada  Jumat, 24 Oktober 2014. Layar tancap inimenyuguhkan sebuah film dokumenter yang berjudul “ Tragedi Jakarta 1998 ”. Film yang diproduksi oleh Jakarta Media Syndication Produser ini mengisahkan tentang perjuangan mahasiswa di era reformasi tahun 1998 yang tergambar pada peristiwa Trisakti dan Semanggi ribuan mahasiswa bersatu padu,penuh totalitas perjuangan untuk menuntut hak-hak dan keadilan bagi seluruh rakyat indonesia meskipun  mereka harus bertumpah darah akibat tekanan dari kekuatan  militer di negeri sendiri. Acara dimulai pada pukul 18.00 dan berakhir pada pukul 20.30 di arena Greengrass FIB dengan konsep lesehan sederhana. Bukan hanya untuk kerabat Antropologi saja acara ini dibuka untuk umum sehingga antusias penonton tidak hanya datang dari kerabat antropologi  tetapi juga dari prodi yang lain seperti Sastra Jepang, Sastra Inggris dan sebagainya. Tak hanya sekedar nobar film dokumenter saja