Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

KESETARAAN GENDER DALAM MERAJUT SEJARAH NASIONAL

Kita semua pasti tidak asing mendengar kata gender,bukan? Gender sendiri berarti pembagian kerja antara pria dan wanita. Akhir-akhir ini isu tentang kesetaraan masih setia menjadi perbincangan hangat pada tingkat global. Tak luput juga dari Indonesia. Bicara tentang kesetaraan gender yang menuntut keadilan dalam pembagian kerja maka kita tak akan pernah lepas dari feminisme. Feminisme sendiri meski pada titik ini bukanlah menjadi isu panas yang menggelitik kenyaman masyarakat Indonesia tetapi terus dan terus mengalami perkembangan yang spesifik. Semakin banyak wanita yang ‘melek’ akan feminisme ini. Maka dari itu, sekarang sudah tak asing lagi kiranya jika melihat aksi aksi yang menyuarakan feminisme seperti contohnya kegiatan woman march Sabtu, 4 Maret 2017 lalu yang berpusat di Museum Nasional yang dihadari oleh para aktivis dan semangat yang tinggi. Lantas bagaimanakah kesetaraan gender dalam perannya merajut sejarah nasional? Seperti yang kita ketahui bahwa sejarah ba

Layar Tancep 2017

Gambar
Bedah Film Etnografi Antropologi Perempuan yang Tertuduh Layar Tancep VIII HIMANTARA mempersembahkan acara Layar Tancep kembali, yang mana pada tahun-tahun sebelumnya telah dilaksanakan. Layar Tancep kedelapan kali ini mengangkat tema mengenai gender, di mana dewasa ini dapat ditemukan gerakan feminism yang menuntut akan kesetaraan gender. Hal tersebut dikarenakan pembedaan gender yang dibangun masyarakat kala ini dan bahkan sejak dulu dinilai menimbulkan ketidakadilan. Maka dari itu, pembahasan tema tersebut didukung dengan membedah film Perempuan yang Tertuduh dan ditemani oleh Bapak Dhanny Sutopo, S.Sos, M.Si, sebagai pematerinya. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 6 April 2017 dan diadakan di Ruang 1.2 Gedung A Fakultas Ilmu Budaya. Layar Tancep kali ini dibuka tepat pukul 19.17 WIB oleh Dicky Kurnia Darmawan dan Nisrina Candra Kirana dari mahasiswa Antropologi 2015, sebagai moderator. Pembukaan acara pun semakin meriah ketika ANTROKUSTIK dipersilakan untuk membawakan du