Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

PROGRAM KB: EFEKTIFKAH?

Program Keluarga Berencana merupakan suatu program yang dicanangkan pemerintah guna membatasi jumlah kelahiran serta penggunaan alat-alat kontrasepsi sebagai pendorong terbentuknya keluarga yang berencana. Keluarga Berencana pertama kali muncul sekitar tahun 1950-an, ketika masa kemerdekaan baru dimulai, terjadi penambahan jumlah penduduk dalam skala besar akibat kelahiran yang tak terbendung akibat euphoria kemerdekaan. Kemudian pada tahun 1960-an dan seterusnya, muncullah program yang dapat mengendalikan pertambahan penduduk yang begitu cepat tersebut, yaitu program keluarga berencana. Namun, apakah program tersebut cukup efektif? Menurut penelitian yang dilakukan oleh Merrynce dan Ahmad Hidir dari FISIP, Universitas Riau, efektivitas pelaksanaan program KB sudah cukup efektif, khusus di wilayah penelitian mereka, Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Pihak implementor program KB telah memiliki tingkat kepatuhan tinggi dalam melaksanakan tugas yang diberikan dan cuk

HARI BUKU NASIONAL: MINAT BACA MASYARAKAT INDONESIA

Hari Buku Nasional diperingati setiap tanggal 17 Mei dan ditetapkan pada tahun 2002, oleh Abdul Malik Fajar yang kala itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Gotong Royong kepemimpinan Ibu Megawati. Sejarahnya, penetapan ini diinspirasikan dari hari jadinya perpustakaan nasional pertama di Indonesia, yakni 17 Mei 1980. Tujuannya adalah untuk memacu tingkat literasi pada masyarakat dan meningkatkan penjualan buku di tanah air. Lalu pertanyaannya ialah, apakah hari ini tujuan itu tercapai? Dilansir dari IDNTimes.com, Unesco pada 2012 mengkalkulasi bahwa angka minat baca Indonesia hanya 0,001 persen. Jika diakumulasikan, dari 1000 orang hanya 1 orang saja yang rajin membaca. Dengan proyeksi total penduduk Indonesia di tahun 2018 berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) BPS mencapai 265 juta jiwa, maka hanya ada 265 ribu orang yang punya minat baca tinggi. Tentu, angka tersebut jelas masih jauh jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Aga

EARTH UNDERGOING TREATMENT

“Canggih, tubuh-tubuh dapat sembuhkan lukanya sendiri”, Sebuah ungkapan yang mungkin tepat untuk menjelaskan kondisi bumi kita saat ini. Di tengah pandemi virus yang membuat umat manusia di seluruh dunia takut dan kebingungan, bumi tua kita seolah mendapat waktu istirahat dari kerja keras di masa tuanya. Hal ini merupakan upaya bumi untuk menyelamatkan diri dari keserakahan manusia yang mulai tidak peduli dengan lingkungannya. Pandemi COVID-19 membawa suatu dampak positif bagi bumi. Penerapan kebijakan physical distancing, self quarantine, hingga lockdown wilayah dinilai cukup efektif untuk mengurangi resiko penularan. Tidak bagi manusia saja, kebijakan tersebut juga memiliki pengaruh pada ekosistem di bumi.     Widyaningrum dalam media online “National Geographic” memberikan hasil penelitian Marshall Burke pada tanggal 8 Maret 2020 mengenai penurunan polusi udara terjadi di Tiongkok selama masa lockdown. Dua bulan dengan polusi rendah, menurut Burke, dapat menyelamatkan nyawa 4

Serba-serbi di Tengah Pandemi

Saya rasa kita telah sepakat bahwa sejak tersiarnya kabar virus korona pada awal tahun 2020 masyarakat mulai resah. Ada juga beberapa yang menjadikannya sebagai lelucon bahkan dijadikan sebagai challenge di sosial media. Kasus Corona pertama di Indonesia diumumkan oleh presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 dan hingga tulisan ini diketik ada 2.273 kasus Corona yang dirilis. Kebijakan-kebijakan dikeluarkan oleh instansi, ekonomi melambat bahkan mandeg, kekacauan di hampir seluruh lini, tagar #DiRumahAja, kecepatan internet semakin melambat, dan serba-serbi pandemi menarik dibicarakan dan memang setiap hari menjadi topik pembicaraan.  Bagi saya yang tinggal di sebuah kabupaten kecil nun jauh dari kota besar, masyarakat masih belum bisa menerima ini semua. Alasan mengapa slametan tidak boleh mengundang banyak orang, mengapa warungnya sepi pembeli, anak-anak TK dan SD merengek ingin sekolah karena sudah bosan di rumah, paket internet habis karena dibuat ini dan itu. Pusat kota tidak

Hari Penghapusan Diskriminasi Rasial: Pentingnya Pemahaman Multikulturalisme dalam Masyarakat Indonesia

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa. Keanekaragaman ini menimbulkan berbagai konflik yang mengatasnamakansuku bangsa ataupun ras. Perbedaan ras tak jarang menimbulkan sikap diskriminatif dalam suatu masyarakat. Sikap diskriminatif ini bisa muncul akibat perbedaan kebudayaan, keturunan, kepercayaan, etnis, dan lain sebagainya. Banyak studi psikologi sosial meyakini bahwa stereotip merupakan motor yang menggerakkan prasangka (Baron & Byrne, 2000; Jones, 1997 ; Madyaningrum 2012 ). Selanjutnya, ketika mendapat stimulasi dan konteks sosial yang tepat, prasangka akan mendorong munculnya sikap dan perilaku diskriminatif (Jones, 1997 ; Madyaningrum 2012). Pemerintah Indonesia telah menjamin persamaan hak warga negara yang ditulis dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 (kemenkeu, 2008). Namun, pada kenyataannya masih banyak praktik tindakan diskriminatif yang terjadi di Indonesia. Menurut Herdi Sahrasad dalam jurnal yang ditulis oleh Hesti Armiwulan

Siapkan Kita Menghadapi Bonus Demografi?

Banyak ahli mengatakan bahwa Indonesia sebentar lagi akan diuntungkan dengan adanya bonus demografi pada tahun 2020-2030. Prediksi tersebut berdasar kepada sensus yang dilakukan pada tahun 2000. Sebuah keuntungan yang dapat meningkatkan ekonomi melalui manufaktur, infrastruktur, dan juga UKM. Beberapa negara yang pernah mengalami bonus demografi menjadi “kaya mendadak” karena berhasil memanfaatkan momentum tersebut dengan baik. Lalu, sebenarnya apa, sih, bonus demografi itu? Apa yang menimbulkannya? Serta, apa yang harus dipersiapkan guna menghadapi momentum tersebut? Singkatnya, bonus demografi adalah saat di mana jumlah penduduk yang berusia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan penduduk yang berusia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Sehingga menyebabkan beban ketergantungan penduduk usia anak-anak dan tua menjadi lebih ringan. Program KB yang dulunya diremehkan atau bahkan dipaksa (berjalan) ternyata memberikan efek yang positif. Anggapan kl

Hari Pers Nasional: Sejarah dan Pentingnya

Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita di dalam masyarakat, untuk mengetahui hal-hal yang terjadi disekitar kita. Hal ini dapat terwujud dengan adanya pers sebagai pelaku pencari informasi untuk segala hal yang ingin kita ketahui. Pers merupakan   wujud dalam menggambarkan situasi atau kondisi yang terjadi disekitar kita saat ini dengan membuka wawasan kepada pembaca agar dapat berpikir kritis atas situasi yang telah dijelaskan. Informasi yang kita dapatkan dapat dicari melalui media massa seperti koran, radio, televisi, hingga internet untuk mengakses informasi yang sedang kita cari. Penyampaian yang dilakukan oleh para pelaku di bidang pers ini perlu ketelitian dan lugas agar informasi yang diberikan kepada masyarakat dapat dimengerti dan tidak bias informasi. Hal ini diperlukan agar masyarakat dapat menanggapi informasi yang ada dapat membantu mereka dalam memutuskan sesuatu yang terjadi ini keterkaitannya sangat vital bagi kondisi yang akan mereka hada