Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

EARTH UNDERGOING TREATMENT

“Canggih, tubuh-tubuh dapat sembuhkan lukanya sendiri”, Sebuah ungkapan yang mungkin tepat untuk menjelaskan kondisi bumi kita saat ini. Di tengah pandemi virus yang membuat umat manusia di seluruh dunia takut dan kebingungan, bumi tua kita seolah mendapat waktu istirahat dari kerja keras di masa tuanya. Hal ini merupakan upaya bumi untuk menyelamatkan diri dari keserakahan manusia yang mulai tidak peduli dengan lingkungannya. Pandemi COVID-19 membawa suatu dampak positif bagi bumi. Penerapan kebijakan physical distancing, self quarantine, hingga lockdown wilayah dinilai cukup efektif untuk mengurangi resiko penularan. Tidak bagi manusia saja, kebijakan tersebut juga memiliki pengaruh pada ekosistem di bumi.     Widyaningrum dalam media online “National Geographic” memberikan hasil penelitian Marshall Burke pada tanggal 8 Maret 2020 mengenai penurunan polusi udara terjadi di Tiongkok selama masa lockdown. Dua bulan dengan polusi rendah, menurut Burke, dapat menyelamatkan nyawa 4

Serba-serbi di Tengah Pandemi

Saya rasa kita telah sepakat bahwa sejak tersiarnya kabar virus korona pada awal tahun 2020 masyarakat mulai resah. Ada juga beberapa yang menjadikannya sebagai lelucon bahkan dijadikan sebagai challenge di sosial media. Kasus Corona pertama di Indonesia diumumkan oleh presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 dan hingga tulisan ini diketik ada 2.273 kasus Corona yang dirilis. Kebijakan-kebijakan dikeluarkan oleh instansi, ekonomi melambat bahkan mandeg, kekacauan di hampir seluruh lini, tagar #DiRumahAja, kecepatan internet semakin melambat, dan serba-serbi pandemi menarik dibicarakan dan memang setiap hari menjadi topik pembicaraan.  Bagi saya yang tinggal di sebuah kabupaten kecil nun jauh dari kota besar, masyarakat masih belum bisa menerima ini semua. Alasan mengapa slametan tidak boleh mengundang banyak orang, mengapa warungnya sepi pembeli, anak-anak TK dan SD merengek ingin sekolah karena sudah bosan di rumah, paket internet habis karena dibuat ini dan itu. Pusat kota tidak