Siapkan Kita Menghadapi Bonus Demografi?
Banyak ahli mengatakan bahwa Indonesia
sebentar lagi akan diuntungkan dengan adanya bonus demografi pada tahun
2020-2030. Prediksi tersebut berdasar kepada sensus yang dilakukan pada tahun
2000. Sebuah keuntungan yang dapat meningkatkan ekonomi melalui manufaktur,
infrastruktur, dan juga UKM. Beberapa negara yang pernah mengalami bonus
demografi menjadi “kaya mendadak” karena berhasil memanfaatkan momentum
tersebut dengan baik. Lalu, sebenarnya apa, sih, bonus demografi itu? Apa yang
menimbulkannya? Serta, apa yang harus dipersiapkan guna menghadapi momentum
tersebut?
Singkatnya, bonus demografi adalah saat di
mana jumlah penduduk yang berusia produktif (15-64 tahun) lebih banyak
dibandingkan penduduk yang berusia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di
atas 64 tahun). Sehingga menyebabkan beban ketergantungan penduduk usia
anak-anak dan tua menjadi lebih ringan. Program KB yang dulunya diremehkan atau
bahkan dipaksa (berjalan) ternyata memberikan efek yang positif. Anggapan klise
tersebut salah total, sebab, berdasar sensus tahun 2010, sebagian banyak
pasangan yang subur memilih ber-KB karena memiliki kesadaran tersendiri, bukan
karena adanya paksaan.
Nah, saya tidak akan menilik persiapan
pemerintah dalam menghadapi bonus demografi, yang akan ditekankan hanyalah
kesiapan mahasiswa-mahasiswa dalam menghadapi momentum emas ini. Mengapa?
Banyak alasan, salah satunya adalah karena mahasiswa merupakan salah satu
penduduk yang berusia produktif, sehingga setiap apa yang dilakukan oleh mereka
saat ini sangat menentukan nasib negeri ini ke depannya.
Berdasar penelitian yang dilakukan oleh
Farihah dan kawan-kawan, kesiapan mahasiswa jika dilihat dari pengetahuan dan
pemahaman cukup menjanjikan. Hal tersebut diukur melalui beberapa unsur: (1)
pemahaman tentang bonus demografi, (2) pemahaman tentang MEA (Masyarakat
Ekonomi ASEAN), (3) nilai IPK sebagai acuan kemampuan akademik, (4) matakuliah
yang disukai dan tidak disukai, dan (5) prestasi akademik dan non-akademik.
Responden diberikan 4 pertanyaan terkait
analisis pemahaman tentang bonus demografi, antara lain: (1) Apa yang dimaksud
dengan bonus demografi, (2) kapan Indonesia akan mengalami bonus demografi, (3)
manfaat apa yang akan diperoleh Indonesia jika mendapat bonus demografi, dan
(4) kerugian apa yang akan dialami Indonesia jika tidak memanfaatkan bonus
demografi dengan baik? Berdasar hasil analisis yang diperoleh, terdapat 70%
responden sudah paham dengan baik tentang bonus demografi. Tidak hanya itu, mahasiswa
juga memiliki pemahaman dan pengetahuan yang baik soal MEA dan beberapa faktor
lain yang ternyata mendukung hasil daripada analisis tadi.
Namun jangan bersenang hati dulu, karena
saya rasa pengetahuan dan pemahaman saja tidaklah cukup. Keterampilan,
kepekaan, kesadaran, dan beberapa poin penting lainnya juga harus diperhatikan.
Dikarenakan, masih banyak mahasiswa yang pintar, tapi enggan berkontribusi
banyak untuk negara. Pengetahuan dan pemahaman yang bagus tadi juga butuh
dibuktikan dengan gerakan-gerakan positif dari mahasiswa, terlebih dalam
momen-momen emas semacam bonus demografi. Jika nantinya Indonesia tidak
memanfaatkan momen ini dengan baik, hal tersebut justru akan menjadi bencana
untuk negara, salah satunya meledaknya pengangguran dan lain-lain. Jadi, apa
yang Anda (mahasiswa) lakukan saat ini menjadi penentu masa depan Indonesia,
maju atau semakin mundur.
Referensi :
Jati, W.R. (2015). Bonus Demografi sebagai
Mesin Pertumbuhan Ekonomi: Jendela Peluang atau Jendela Bencana di Indonesia?.
Populasi, 23(1), 1-19
Farihah, F., Nurwihastuti, D.W., &
Gandamana, A. (2018). Analisis Kesiapan Mahasiswa Kota Medan sebagai Bagian
dari Bonus Demografi dalam Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Jurnal Keluarga
Sehat Sejahtera, 16(1), 10-27
Komentar
Posting Komentar