EARTH UNDERGOING TREATMENT

“Canggih, tubuh-tubuh dapat sembuhkan lukanya sendiri”, Sebuah ungkapan yang mungkin tepat untuk menjelaskan kondisi bumi kita saat ini. Di tengah pandemi virus yang membuat umat manusia di seluruh dunia takut dan kebingungan, bumi tua kita seolah mendapat waktu istirahat dari kerja keras di masa tuanya. Hal ini merupakan upaya bumi untuk menyelamatkan diri dari keserakahan manusia yang mulai tidak peduli dengan lingkungannya. Pandemi COVID-19 membawa suatu dampak positif bagi bumi. Penerapan kebijakan physical distancing, self quarantine, hingga lockdown wilayah dinilai cukup efektif untuk mengurangi resiko penularan. Tidak bagi manusia saja, kebijakan tersebut juga memiliki pengaruh pada ekosistem di bumi.
    Widyaningrum dalam media online “National Geographic” memberikan hasil penelitian Marshall Burke pada tanggal 8 Maret 2020 mengenai penurunan polusi udara terjadi di Tiongkok selama masa lockdown. Dua bulan dengan polusi rendah, menurut Burke, dapat menyelamatkan nyawa 4.000 anak-anak berusia lima tahun dan 73.000 orang berumur di atas 70 tahun di Tiongkok (Widyaningrum, 2020). Italia dengan kasus COVID-19 terbanyak kedua di dunia (terhitung hingga 8 Maret 2020), mulai melakukan karantina yang ketat di negaranya. Adanya penurunan jumlah polusi di sana terutama nitrogen dioksida, yakni gas yang biasanya dikeluarkan oleh mobil, truk, pembangkit listrik, dan pabrik. Berkurangnya aktivitas manusia juga membantu kembalinya kondisi ozon. Dengan berhentinya pergerakan arus angin dimulai ketika lubang pada lapisan ozon mulai membaik. Bila hal ini berlangsung secara stabil, ada kemungkinan di masa depan lapisan ozon akan kembali pulih sepenuhnya, seperti pada dekade terakhir abad ke-20 (Elfira, 2020). Elfira dalam media online “Vio.id” mengungkapkan bahwa NASA dan National Oceanic and Atmospheric Administration, memvisualisasikan lapisan ozon yang kian pulih. Ini menjadi atribusi tersendiri bagi para peneliti, bagaimana zat karbon dioksida dan faktor manusia mempengaruhi alam.
    Adanya pandemi membuat manusia terdorong keadaan untuk menyayangi bumi. Tentunya ini juga bukan sesuatu yang sepenuhnya benar. Ada harga yang harus dibayarkan untuk mendapat lingkugan yang bersih, yakni manusia yang tidak bisa beraktifitas normal. Kesadaran akan kesehatan bumi akan lebih baik bila muncul tanpa adanya suatu wabah yang merugikan manusia sendiri. Kegiatan positif yang berperan untuk menjaga kesehatan bumi selama pandemi ini harus terus diterapkan. Seperti kita menjaga kebersihan diri dan lingkungan, ataupun dengan mengurangi kegiatan yang dapat menimbulkan polusi udara. Kondisi bumi yang sedang memulihkan dirinya sendiri ini bisa menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk melakukan “restart button” tentang pemikiran kita terhadap lingkungan. Kita bisa mulai menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Saat ini, bisa memanfaatkan waktu untuk belajar memilah sampah sendiri di rumah dan membuat kompos. Mungkin saja, setelah pandemi berakhir, muncul kesadaran pada setiap individu untuk lebih menjaga alam (Widyaningrum, 2020). Namun, mungkin juga setelah pandemi ini berakhir, kondisi bumi bisa kembali seperti sebelum wabah terjadi. Pasalnya, kegiatan produksi bisa jadi meningkat berkali-kali lipat untuk mengejar ketertinggalan, tentunya akan menimbulkan jumlah polusi yang cukup banyak. Maka dari itu, ayo kita jaga bumi mulai dari langkah terkecil!

Referensi

Elfira, T. C. (2020, April 2). Lapisan Ozon Bumi yang Kembali Pulih di Tengah Pandemi COVID-19. Retrieved from voi.id: https://voi.id/artikel/baca/4332/lapisan-ozon-bumi-yang-kembali-pulih-di-tengah-pandemi-covid-19
Widyaningrum, G. L. (2020, Maret 18). Karantina Wilayah Akibat Pandemi COVID-19, Polusi Udara Berkurang. Retrieved from National Geographic Indonesia: https://nationalgeographic.grid.id/read/132065764/karantina-wilayah-akibat-pandemi-covid-19-polusi-udara-berkurang?page=all
Widyaningrum, G. L. (2020, April 10). Kondisi Bumi Membaik Selama Pandemi COVID-19, Bolehkah Kita Tenang? Retrieved from Natinal Geographic Indonesia: https://nationalgeographic.grid.id/read/132095952/kondisi-bumi-membaik-selama-pandemi-covid-19-bolehkah-kita-tenang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAUNCHING PENGURUS HIMANTARA PERIODE 2019

Ethnography Metods : The Logic of Thingking

PROGRAM KB: EFEKTIFKAH?