Tren
“Adorable Project”
Budaya
material dalam antropologi merupakan bagian dari hubungan suatu objek dengan
budaya manusia. Setiap benda atau objek material memiliki makna dengan kehidupan
manusia. Benda dan manusia dapat menjadi pelengkap praktik budaya. Pemaknaan
terhadap benda diapresiasikan dengan kecintaan terhadap benda tersebut. Objek material merupakan penghubung mengenai
hubungan suatu objek dan subjek antara fisik benda dan citra visual maupun
apresiasi dari wujud benda yang
dipandang oleh subjek pada objek
tersebut. Sedangkan desain yaitu “objek yang dibuat dengan hal-hal khusus
apakah untuk suatu pemenuhan keinginan, suatu wujud dari kekreatifan pikiran,
merealisasikan nilai-nilai dan norma sekitar mengenai benda tersebut, bahkan
mungkin suatu pengekspresian identitas kelompok untuk menunjukan status,
teknologi, dan kecakapan kreasi[1]. Pada suatu benda seperti Adorable project yang
merupakan suatu desain benda-benda fashion memiliki desainer untuk mereka
sendiri yang menjadi khas sehingga membuat brand mereka sendiri. Desainer memiliki daya tarik visual
pada karya desainnya yang nantinya akan mengiklankan dan atau menjual karya mereka sendiri, dengan
tidak jarang memberikan
nama mereka pada desainnya. Hal tersebut akan mempermudah dikenali dan menangkap jati
diri mereka (apresiasi diri- kebanggaan diri) terhadap desainnya.
Objek material, subjek pengguna akan menghasilkan
budaya yang kemudian menjadi tren atau trending.
Trend merupakan gaya yang kekini-kinian, gaya musiman,
dan gaya yang menjadi pola konsumsi umum. Suatu budaya dikatakan menjadi tren
apabila mendapat pengakuan bahwa budaya tersebut sedang dikonsumsi kalayak.
Adorable project merupakan salah satu dari sekian banyak brand fashion yang
sedang menjadi perhatian kalangan pemudi khusunya mahasiswi. Identitas produk
tersebut tidak hanya mempaperkan fashion dalam bentuk baju dan celana namun
juga pelengkap fashion seperti sepatu, dompet vintage, tas dan topi. Adorable
Project mengusung mode-mode fashion mereka di iklan-iklan online seperti
twitter, instagram, bbm, dan sosial media lainnya. Adorable Project
melayani pemesanan online di berbagai daerah supliyer, seperti Surabaya dan
Malang guna memudahkan pengiriman karena pusat Adorable terletak di
Bandung. Promosi yang dilakukan pihak Adorable dapat mengenal di kalangan
remaja, karena mereka lebih cepat mengakses sosial media. Budaya konsumsi akan
adanya trend
fashion ini mendapat perhatian
kalangan muda dan tidak hanya memperhatikan saja bahkan beberapa dari mereka
turut membeli salah satu produk. Pada tataran
perkembangan media dan kompleksitas penawaran yang menyajikan berbagai Iklan
dengan cepat dapat menghegemoni pikiran masyarakat dengan adanya pengaruh
figure di dalamnya. Penayangan
atau promosi di media sosial akan menjadi ilkan visual para konsumen sehingga
menjadikan ruang-ruang hiperealitas yang baru. Space adanya hiperealitas
ini yang menjadikan budaya popculture muncul.
Adanya hiperealitas
dimana hal-hal yang fantasi jauh dicitrakan berbeda
dengan faktanya, sehingga mempengaruhi ideology konsumen yang mulanya
menikmati makanannya menjadi lebih pada pemuasan terhadap tampilan makanan dan
produk. Pencitraan ini yang biasanya dapat sering kita konsumsi di berbagai
media elektronik dengan unsur kreatifitas promosi. Rasa konsumtif akan penggunaan brand
fashion Adorable Project menjadi bentuk pengaruh objek terhadap pengguna
brand tersebut. Keterkaitan ini yang nantinya menjadi budaya baru akan dunia
mode.
Pengaruh akan adanya pemilihan brand juga menjadi pengaruh mode atau gaya hidup
kita. Bagaimana tidak, setiap benda memiliki makna pada kegunaannya dengan
berbeda. Ketertarikan dan kenyamanan pemakaian terkadang menjadi standarisasi
penilaian terhadap benda tersebut yang nantinya mempengaruhi dunia gaya kita
khususnya dalam penampilan (NRJ)
CATATAN KAKI
[1] Judy, Attfield. The Material Culture of everyday life (The Meaning of Design: Things with Attitude), New. York: Berg, 2000. h. 11
[1] Judy, Attfield. The Material Culture of everyday life (The Meaning of Design: Things with Attitude), New. York: Berg, 2000. h. 11
2 Lihat Baudrillard, Jean. The Procession of Simulacra. “Simulacra and
Simulation”. (United states of America: The University of Michigan Press,
1994) h. 2
Komentar
Posting Komentar